Sukabumi (28/10/2011) – Solidaritas sopir angkutan kota (angkot) jalur Bogor-Cicurug-Cibadak kian ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya aksi premanisme terhadap para sopir angkot. Selain itu, mereka pun menumbuhkan kesetiakawanan antar sesama sopir angkot.
”Dengan rasa solidaritas ini, aksi premanisme yang sering dihadapi sopir angkot menjadi tidak ada. Kami berusaha mempersatukan mereka agar saling membantu,” ucap dwito bogel, 30, sopir angkot 02 warga Kp Jami RT 03/02 Desa Purwasari, Cicurug.
Untuk itu, dwito Bogel bersama para sopir angkot lainnya pun berinisiatif membuka iuran kesejahtraan sebesar Rp 2000 per hari. Dana itu akan dipersiapkan untuk membantu setiap sopir yang mengalami musibah. Seperti kematian, kecelakaan, maupun sakit. ”Iuran seperti ini baru kami lakukan sejak 22 Oktober lalu,”tukasnya.
Menurutnya, iuran tersebut dibuka berdasarkan hasil mufakat antara sesama para sopir. Bagi mereka yang berprofesi sebagai sopir angkot baik sopir batangan maupun sopir serep (pengganti sopir batangan) angkot 09 dan 02 diwajibkan membayar iuran itu. ”Jumlah angkot jalur 09 dan 02 yang ada di sini sekitar 120 unit lebih. Ditambah dengan sopir serep sekitar 50 orang,” ungkapnya.
Hasil iuran yang terkumpul dari para sopir angkot itu tak kurang Rp340,000 ribu per hari. Dana tersebut kemudian dikumpulkan pada pengurus yang telah ditunjuk oleh para sopir angkot. Sayangnya, mereka pun belum memberikan nama organisasi yang mereka bentuk itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar