Ahh, akhirnya… terlaksana juga perjalanan saya menuju Ujung Genteng di ujung selatan Sukabumi, akhir pekan lalu. Setelah sempat bermalam di Pelabuhan Ratu, perjalanan dilanjutkan pagi harinya (05/05/2012) menuju Ujung Genteng, melalui Kecamatan Simpenan, Cihaur, Cidadap, Jampang Kulon, Surade dan seterusnya. Perjalanannya menyenangkan, karena melintasi jalan yang meliuk-liuk di tepi tebing-tebing berhutan, membelah perkebunan teh, hingga melewati jalan dengan pemandangan alam pedesaan yang menenteramkan hati.
Sampai Jampang Kulon tiba-tiba pikiran berubah, karena masih terasa kepagian untuk menuju Ujung Genteng. Pikir punya pikir, mendingan ke Curug Cikaso lebih dulu, baru nanti selepas dzuhur menuju Ujung Genteng untuk menyaksikan pemandangan sunset atau matahari terbenam di ufuk barat. Sepeda motor saya belokkan ke kiri menuju Curug Cikaso, sebuah obyek wisata air terjun yang selama ini kabarnya menjadi tempat favorit bidikan para juru kamera.
Cikaso sendiri adalah nama sungai yang mengalir dari hulunya yang terletak di Sukabumi Utara hingga ke muaranya di Pantai Selatan di daerah Kecamatan Surade, Sukabumi Selatan. Dari hulu hingga muaranya, air sungai cikaso mengaliri beberapa curaman tebing-tebing sungai membentuk curahan air terjun yang yang menakjubkan.
Air terjun Cikaso terletak di antara Jampang Kulon dan Surade. Limpahan air terjun dengan ketinggian sekitar 50 meter itu, memang terlihat megah dan menawan. Limpahan airnya meluncur bebas dengan indahnya, sehingga membentuk sebuah danau kecil berwarna bening kehijauan yang nyaman untuk mandi dan berenang.
Selama perjalanan dengan perahu kayu yang bisa memuat 5-10 orang, kita bisa menyaksikan beberapa perahu jukung (dayung) berjajar rapi disana. Masyarakat lokal memanfaatkan perahu kayu ini untuk mengangkut pasir (tambang sirt- pasir dan batu) dan dijual sebagai bahan bangunan. Namun sesekali juga untuk mengangkut para pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar sungai dengan sedikit tambahan biaya. Berputar dan berkeliling di Sungai Cikaso memang menarik, khususnya bagi anda yang tidak pernah mengarungi sungai dengan perahu kayu. Di sekitar pinggiran-pinggiran sungai anda juga akan menyaksikan aktifitas dan kegiatan masyarakat setempat yang sedang mengambil pasir, sesekali mereka menenggelamkan dirinya sambil membawa peralatan untuk mengeruk pasir dan ditampung di perahu kecil yang tidak jauh disampingnya.
Curug Cikaso masih dikelola oleh masyarakat setempat. Tiket masuknya pun masih tergolong murah meriah, cukup dengan uang sebesar Rp. 3.000,-, yang diperuntukkan sebagai pendapatan desa setempat. Jika sampai di lokasi ini, pastikan anda untuk berenang di danau kecil limpahan dari air terjun. Air berwarna hijau ini berasa sangat dingin. Jangan kuatir kalo anda ternyata tidak bisa berenang, karena beberapa anak-anak sudah menyediakan ban-ban bekas untuk bantuan bagi pengunjung yang ingin berenang sambil menikmati pesona Curug Cikaso.
Curug Cikaso terdiri dari tiga titik air terjun, di mana salah satunya terletak beberapa meter agak menyudut di sisi kanan. Tebingnya menghadap ke arah tenggara, sehingga memberi kesan air terjun ini seperti terasing dari dua lainnya. Dan memang, ternyata, hasil bidikan kamera saya menangkap beberapa orbs di air terjun yang satu ini, menandakan adanya kekuatan mistis di sekitarnya.
Menurut kalangan spiritualis, orbs adalah pemunculan pertama dari Jin. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Jin terbuat dari Api yang sangat panas, maka apabila terjadi aktivitas mahluk tersebut dan cukup energi untuk mempengaruhi kelembaban udara , maka akan muncul titik – titik seperti air. Untuk level orbs seperti ini, bisa dikatakan kekuatan mereka ( jin ) tidak begitu kuat . Tetapi mereka sudah cukup kuat untuk memberikan halusinasi pada manusia, berupa bayangan apapun yang manusia takuti.
Dikatakan kalau mengambil gambar orbs ini sangat gampang. Kita hanya datang ke tempat yang dianggap angker dan memotret ke sembarang arah. Orbs pun akan terlihat di foto yang dihasilkan kamera. Dijelaskan lagi, karena Orbs ini bergerak dengan cepat maka tidak semua kamera bisa menangkap keberadaan Orbs, hanya kamera dengan resolusi tinggi yang mampu menangkapnya. Orang-orang yang memiliki kekuatan/kemampuan lebih bisa melihat Orbs tanpa menggunakan media kamera.